Laman

Senin, 07 Januari 2013

Artikel Bidang Pribadi (Syirik)


BIDANG PRIBADI BIMBINGAN DAN KONSELING


1.      Syirik
Syirik adalah menyekutukan Allah dengan sesuatu yang lain. Orang yang syirik adalah orang yang bergantung kepada selain Allah. Bergantung kepada selain Allah adalah perusak hati yang paling besar. Tidak ada perusak yang lebih berbahaya daripada perusak hati yang satu ini, dan tidak ada yang memutuskan kemaslahatan dan kebahagian orang melainkan perusak ini. Karena  bila seseorag bergantung kepada selain Allah, maka Allah Ta’ala akan menyerahkan urusannya kepada sesuatu yang menjadi tempat dai bergantung tersebut, dan Allah akan menghinakannya karena tindakannya tergantung kepada selain-Nya itu.
Begitulah kiranya penyakit-penyakit hati dan obatnya yang dapat kami sampaikan. Untuk lebih mudanya kita simpulkan bahwa untuk orang-orang yang terlanjur mengidap virus penyakit hati, kalau ingin sembuh satu-satunya jalan adalah bertaubat, sebagaimana yang telah dijelaskan paada ujung ayat 12 surat al-Hujarat diatas. Penyakit hati tidak bisa terdeteksi oleh dokter spesialis, obatnya pun tidak ada yang menjual. Hanya dengan kesadaran orang yang bersangkutan penyakit hatinya bisa sembuh. Minimal ada tiga cara yang dilakukan oleh yang orang yang terindikasi virus penyakit hati.
Pertama, bertaubat kepada Allah SWT. Bertekad tidak melakukan kesalahan-kesalahan dan mengganti semua kesalahan dengan banyak beribadah, memperbaiki silahturahmi kepada orang-orang yang telah dizalimi.
Kedua, meminta nasihat. Seseorang yang terena penyakit hati bisa diketahui oleh orang lain, seperti teman dan keluarganya. Kita harus siap menerima masukan nasihet, kritikan, dan saran dari orang-orang yang memebrikan masukan. Kalau bisa mendatangi para ulama atau ustad untuk meminta nasihatnya.
Ketiga, menuntut  ilmu. Penyakit hati banyak disebabkan oleh kurangnya ilimu dan ibadah yang bersangkutan. Jalan yang terbaik bagi orang yang terkena penyakit hati adalah terus-menerus menurut ilmu dan melakukan ibadah kepada Allah SWT.. sehingga tidak ada waktu yang terluang tanpa nilai ibadah.
Mudah-mudahan kita terhindar dari virus penyakit hati ini. Dan mari kita bersama-sama terus mengintropeksi diri, saling nasihat-menasehati dalam hal kebenaran dan kesabaran. Amin.


 Referensi :
El–Kaysi, Ahmad Fathoni, 2011. Penyakit Hati dan Cara Mengobatinya .
      Danurejen, Yogyakarta. PT BUKU SERU. (Halaman 170)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar